Jumat, 25 Mei 2012

Park Min Young dan Lee Min Ho Operasi Plastik ?


Park Min Young Operasi Plastik Waktu SMA

Bagian tubuh yang pertama kali diubahnya adalah hidung, karena pernah bengkok karena terjatuh waktu Min Young masih SMP.
 Sudah bukan rahasia umum apabila wajah cantik aktris  ternyata hasil dari operasi plastik. Aktris serial "Sungkyunkwan Scandal" ini menjalani operasi plastik pertamanya pada saat dia masih duduk di bangku SMA. 

Dalam suatu wawancaranya dengan Sports Chosun, Min Young mengaku sudah mengantongi ijin sang ibu untuk mengutak-atik wajahnya. "Ibu mengijinkannya supaya aku tampil lebih cantik," kata Min Young saat itu. 

Di operasi plastik pertamanya, mantan kekasih  ini mengubah bentuk hidungnya. Menurut Min Young, dia perlu mengubah bentuk hidungnya yang bengkok karena pernah terjatuh saat SMP. 

Semasa sekolah, Min Young bukanlah gadis populer dan cantik seperti sekarang ini. Setelah fotonya semasa SD banyak beredar di internet tahun lalu, Min Young mengaku sempat mengalami masa-masa sulit. Dia pun akhirnya mengaku telah menjalani operasi plastik. 

"Kurasa bukan hal buruk kalau mengatakan sesuatu dengan jujur," kata Min Young. "Masa lalu memang sangat penting, tapi kuharap orang-orang bisa lebih fokus pada kondisi sekarang," lanjutnya bijak. 

Foto masa lalu Park Min Young: 

 
(wk/dn)
Wajah Lee Min Ho Sekarang adalah Wajah Hasil Oprasi Plastik


















Dari gambar diatas, kamu bisa menyaksikan foto Lee Min Ho sebelum operasi plastik, berita Lee Min Ho melakukan operasi plastik, gosip Lee Min Ho operasi plastik, semua tentang Lee Min Ho Boys Before Flowers.
Mungkin ini berita yang dapat mengejutkan bagi para penggemar serial TV Korea, Boys Before Flowers, khususnya para penggemar Lee Min Ho. Belakangan ada kabar beredar bahwa wajah tampan Lee Min Ho yang bisa dinikmati sekarang ini adalah hasil operasi plastik (Lee Min Ho plastic surgery). Dari foto-foto di atas terlihat wajah Lee Min Ho sebelum operasi plastik, yakni foto-foto Lee Min Ho saat ia masih SMA dan sebelum Lee Min Ho melakukan operasi plastik. Anda bisa membandingkan nya dari bentuk hidung dan bibirnya. Dari foto Lee Min Ho sebelum dan sesudah operasi plastik terlihat bentuk hidung dan bibir Lee Min Ho berbeda. Foto-foto wajah Lee Min Ho sebelum dan sesudah operasi plastik pun terlihat berbeda. Lee Min Ho sendiri belum mengakui kebenaran berita ini, namun dari foto-foto yang beredar cukup meyakinkan publik bahwa Lee Min Ho memang benar melakukan operasi plastik (plastic surgery). Lantas bagaimana dengan Kim Bum atau Kim Joon? Apakah mereka juga melakukan operasi plastik?.
Buat para penggemar Lee Min Ho, saya mohon maaf, berita ini bukan bermaksud untuk menjelekkan ataupun memojokkan Lee Min Ho. Namun saya hanya mencoba berbagi informasi dengan kalian semua. Dan menurut saya pribadi hal ini memang sudah lumrah dilakukan di Korea dimana banyak sekali orang-orang Korea yang melakukan operasi plastik demi terlihat cantik atau tampan, bahkan sampai berkali-kali. Jadi untuk apa dipermasalahkan, toh kalaupun benar Lee Min Ho melakukan operasi plastik hasilnya juga terlihat sempurna kan? buktinya banyak sekali penggemarnya sampai sekarang. Yang terpenting dari seorang aktris atau aktor adalah kemampuan beraktingnya, kalaupun mereka ingin memperbaiki penampilan mereka dengan operasi plastik tentunya hal itu juga dilakukan dengan penuh pertimbangan bukan? dan yang pastinya untuk mendukung karir mereka.


Read more: http://emprorerfaisal.blogspot.com/2012/01/wajah-lee-min-ho-sekarang-adalah-wajah.html#ixzz1vx0P8hZj

DNA EXTRATION


Ekstraksi DNA dengan menggunakan metode CTAB

CTAB merupakan sejenis deterjen yang dapat mendegradasi dinding sel, denaturasi protein, memisahkan karbohidrat (Kaidah dan Suprapto, 2003), merusak membran sel dan melarutkan DNA ( Purwantara, 2001). Apabila dinding sel terdegradasi maka semua isi sel dapat keluar termasuk DNA dan dilepaskan ke dalam buffer ekstraksi.
Dalam proses isolasi DNA tanaman, penambahan senyawa pereduksi seperti merchaptoetanol dapat mencegah proses oksidasi senyawa fenolik sehingga menghambat aktivitas radikal bebas yang dihasilkan oleh oksidasi fenol terhadap asam nukleat (Wilkins dan Smart, 1996). Merchaptoetanol juga berfungsi untuk melindungi RNA dari senyawa quinon, disulphide, peroksida, poliphenoksidase, dan protein (Milligan, 1992). Proses pemansan pertama bertujuan untuk melarutkan CTAB dan mercaptoetanol. Sedangkan pemanasan yang kedua bertujuan untuk memdegradasi protein dan dinding sel.
Klorofrom dan isoamilalkohol (CIAA) berfungsi untuk mengekstrak dan dan mengendapkan komponen polisakarida di dalam buffer ektraksi yang mengkontaminasi larutan DNA (Ningrum, 2008). Pemberian isopropanol dan etanol dilakukan agar terjadi dehidrasi DNA sehingga terjadi presipitasi (Purwantara, 2001). Setelah pemberian etanol, pellet yang dipeoleh dikeringanginkan. Hal ini bertujuan untuk mengeringkan pellet dari sisa-sisa buffer maupun etanol.
Tahapan terakhir dari ektraksi ini adalah penambahan buffer TE. Buffer TE berfungsi untuk melarutkan DNA yang dihasilkan dan menjaga DNA agar tidak mudah rusak. Dalam buffer TE mengandung EDTA yang berfungsi sebagai senyawa pengkelat yang mengikat ion Magnesium, yaitu kofaktor yang diperlukan untuk altivtas berbagai enzim nuclease (Sudarsono, 1996).
Metode ekstraksi DNA dengan CTAB akan menghasilkan pita DNA yang berukuran tebal dan dapat memisahkan DNA dari polisakarida karena adanya perbedaan karakteristik kelarutan (differensial of solubility). Disamping deperoleh fragmen DNA, dengan metode CTAB juga akan diperoleh RNA dengan pita tipis yang terletak jauh berada di bawah pita DNA. Keberadaan pita RNA tergantung bahan yang diekstraksi (Prasetyo, 2008).
Metode ini tidak membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan kit. Selain itu, kelebihan dari ektraksi ini adalah pita DNA yangdiproleh lebih tebal bila dibandinglan dengan ektraksi metode fenol dan tanpa fenol. Akan tetapi, dari hasil dengan metode ini masih terdapat pita smear dan DNA yang dihasilkan lebih sedikit daripada ektraksi dengan menggunakan kit ( Ningrum, 2008). Kendala yang umum terjadi dalam ekstraksi CTAB adalah adanya inhibitor pada inang, rendahnya konsentrasi vius dan pengaruh cara maupun lama waktu penyimpanan (Wyatt and Brown, 1996).

DAFTAR PUSTAKA

Milligan, B. G. 1992. Plant DNA Isolation. In M. G. Murray and W.F. Thomspon. Molecular Genetic Analysis of Population
Ningrum, E. P. 2008. Keragaman Gejala dan Penyebab Penyakit Keriting Kuning Cabai. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Skripsi.(Tidak Dipublikasikan)
Purwantara, A. 2001. Principles of DNA Isolation and Manipulation. Workshop on Plant Pathogens Detection by Moleculae Tehniques. 24-26 Januari 2001.
Prasetyo, A. 2008. Karakterisasi virus pada tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.). Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Skripsi.(Tidak Dipublikasikan)
Sudarsono. 1996. Retricsion Fragmen Length Polymorphism (RFLP). Institut Pertanian Bogor. Bogor.ta.
Wilkins, T.A. and Smart, L.B.. 1996 Isolation of RNA from Plant Tissue. Di dalam: Krieg, P.A. (ed). A Laboratory Guide to RNA. Isolation, Analysis and Synthesis. New York: Wiley – Liss.
Wyatt, S.D. and J. K. Brown. 1996. Detection of Subgroup III Geminiviruses Isolates in Leaf Extract by Degenerate Primer and Polymerase Chain Reaction. Phytopatologi. 86:12.1288-1293

Template by:

Free Blog Templates